Qolbu
AMALAN
HATI
Dalam
hadits Nu`man bin Basyir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
"Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim, no. 1599. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Darimi, dengan lafazh yang berbeda-beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam Arba’in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyadhush-Shalihin, no. 588)
أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
"Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim, no. 1599. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Darimi, dengan lafazh yang berbeda-beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam Arba’in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyadhush-Shalihin, no. 588)
Dari
hadits diatas kita dapat menyimpulkan bahwa hati merupakan bagian tubuh yang
sangat penting dan banyak berkontribusi bagi tubuh, tapi bagaimana untuk merawat hati dari sisi
batiniah itu tergantung diri kita sendiri
Hati adalah tempat berteduhnya iman dan takwa atau
kekufuan, nifak dan kesyirikan. Nabi SAW bersabda : “Takwa berada di sini (beliau mengarahkan ke dadanya sebanyak tiga kali)”.
(HR. Muslim). Iman adalah keyakinan, ucapan dan perbuatan. Keyakinan hati dan
ucapan lisan. Serta amalan hati dan anggota badan. Hati mengimani dan
membenarkan. Sehingga terucaplah kalimat syahadat dari lisan yang kemudian
diamalkan oleh hati berupa mahabbah (rasa cinta), khauf (rasa takut), raja’
(rasa harap). Lisan tergerak untuk berdzikir, membaca Al-Quran. Anggota badan
bersujud dan ruku’ serta beamal shaleh untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Badan mengikuti hati sehingga tidak ada sesuatu keinginan kuat dalam hati
melainkan akan tercermin dalam amalan lahiriah bagaimanapun bentuknya.
Yang dimaksud dengan amalan hati adalah segala amalan yang tempatnya adalah di dalam hati dan terkait dengannya. Yang paling agung adalah iman pada Allah SWT, sikap membenarkan yang membuahkan ketundukan dan ikrar/pengakuan. Selain itu rasa cinta, takut, harap, rasa kembali, tawakal, sabar, yakin, khusyu dll dari seorang hamba pada Allah. Sebagaimana hati memiliki tugas/amalan, ada pula lawan darinya yaitu penyakit hati. Lawan dari keikhlasan adalah riya. Keyakinan lawannya adalah keraguan. Rasa cinta lawannya adalah kebencian dst. Jika kita lalai dari memperbaiki hati, maka dosa-dosa akan bertumpuk sehingga membinasakan hati.
Yang dimaksud dengan amalan hati adalah segala amalan yang tempatnya adalah di dalam hati dan terkait dengannya. Yang paling agung adalah iman pada Allah SWT, sikap membenarkan yang membuahkan ketundukan dan ikrar/pengakuan. Selain itu rasa cinta, takut, harap, rasa kembali, tawakal, sabar, yakin, khusyu dll dari seorang hamba pada Allah. Sebagaimana hati memiliki tugas/amalan, ada pula lawan darinya yaitu penyakit hati. Lawan dari keikhlasan adalah riya. Keyakinan lawannya adalah keraguan. Rasa cinta lawannya adalah kebencian dst. Jika kita lalai dari memperbaiki hati, maka dosa-dosa akan bertumpuk sehingga membinasakan hati.
Sangat
banyak amalan hati yang harus kita perhatikan, seperti Zikir , Ikhlas, Jujur, Cinta,
Pengagungan, rasa takut, rasa harap, tawakkal, ketundukan, penerimaan, sabar,
ridha, berserah diri, taubat, muraqabah dan lain-lain sebagainya.
Semua
amalan-amalan hati itu akan menjadi amalan yang baik jika ditujukan hanya
kepada Allah -subhanahu wa ta’ala- semata. Karena dengan dtujukannya kepada
Allah dan karena Allah, jadilah amalan itu sebagai ibadah kepada-Nya. Namun
jika ditujukan kepada selain-Nya maka akan menjadi bentuk kesyirikan kepada
Allah -subhanahu wa ta’ala-, yang akan bisa membinasakan pelakunya. Allah
-subhanahu wa ta’ala- berfirman,
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan senadainya orang orang yang zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat ), bahwa kekuatan itu kepunyaan ALLAH semuanya, dan bahwa ALLAH amat berat siksaan-Nya (nisacaya mereka akan menyesal)” (al-Baqarah: 165)
Ayat
ini menunjukkan bahwa mereka dengan kecintaan yang mereka tujukan kepada selain
Allah telah menjadikan mereka terjerumus ke dalam perbuatan syirik kepada Allah
-subhanahu wa ta’ala-. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka
mentauhidkan Allah dalam kecintaan mereka. Dan demikian pula dalam amalan hati
lain seperti rasa takut dan rasa harap.
Jika
kecintaan, rasa takut, rasa harap seseorang hanya ditujukan kepada Allah,
sebagaimana amalan-amalan hati lainnya ditujukan hanya kepada Allah dan karena
Allah, maka amalan hati itu akan mendorongnya mewujudkan peribadahan lahiriah
kepada Allah dengan sebaik-baik bentuknya.
Ikhlas
Ikhlah
adalah suatu amalan hati yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan kita,
baik ikhlas beriman dan menghamba kepada ALLAH SWT, ikhlas menjalani sunnah
baginda nabi Mohammad serta ikhlas menerima segala takdir yang telah di
ilhamkan kepada kita. Dengan ikhlas kita akan terhindar dari penyakit penyakit
hati yakni Iri, Dengki, pendendam, dan benci kepada orang lain dan semoga
dengan berlaku ihklas akan memandu kita kepada keridhaan ALLAH SWT serta
Syafaat Rasul-Nya.
Zikir
Zikir
menurut kamus besar bahasa indonesia artinya puji pujian kepada ALLAH secara
berulang ulang, jika kita makna lebih dalam lagi zikir dapat dimaknai sebagai
suatu cara makhluk untuk mengingat kepada sang penciptanya dalam hal ini ALLAH
SWT tuhan semesta alam, dengan zikir kita akan lebih tenang dan dapat berfikir
lebih tenang. Rasulullah saja seorang manusia mulia tidak henti hentinya untuk
mengingat ALLAH SWT. Seperti hadits berikut
Rasulullah Saw menyebut-nyebut Allah
setiap waktu (saat). (HR. Muslim)
Kemudian Firman ALLAH
dalam surah Ali Imran ayat 41
41. Berkata
Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah
mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat
berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan
sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang
dan pagi hari".
Dan
bukan hanya itu, sungguh banyak dalil yang menganjurkan untuk berzikir Kepada ALLAH SWT.
Surah
Al A’raaf ayat 205
205. Dan
sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu Termasuk orang-orang yang lalai.
Semoga Amalan yang kita
lakukan semata mata untuk mendapatkan keridhaan ALLAH SWT amin.
Post a Comment