Apa Itu Obat Generik? Bahaya dan Manfaat Obat Generik Yang Harus Diketahui
HOUGAKUSHI
Apa Itu Obat Generik?
Obat generik telah diuji dan terbukti aman dan efektif oleh badan pengawas obat di negara tersebut, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia atau Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat. Obat generik diizinkan untuk dijual setelah masa paten obat merek terkenal berakhir.
Obat generik biasanya dijual dengan harga lebih terjangkau dibandingkan obat merek terkenal, karena pabrikan obat generik tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengembangan, pemasaran, dan branding obat seperti yang dilakukan oleh pabrikan obat merek terkenal. Hal ini memungkinkan pasien untuk memperoleh pengobatan dengan biaya yang lebih terjangkau.
Penting untuk diketahui bahwa meskipun obat generik memiliki bahan aktif yang sama dengan obat merek terkenal, tetapi adanya perbedaan dalam bahan pengisi atau pembungkus, dapat mempengaruhi kinerja obat. Oleh karena itu, pasien harus mengikuti petunjuk penggunaan obat dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat generik.
Perbedaan Obat Generik dan Paten
Obat generik dan paten memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, di antaranya:
Pemilik hak paten
Harga
Obat paten biasanya dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan obat generik. Hal ini karena perusahaan farmasi yang mengembangkan obat paten harus mengeluarkan biaya besar untuk pengembangan, uji klinis, dan pemasaran obat tersebut. Sebaliknya, obat generik biasanya dijual dengan harga lebih terjangkau karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengembangan dan uji klinis, sehingga dapat memproduksi obat dengan biaya yang lebih rendah.
Bahan aktif
Obat generik memiliki bahan aktif yang sama dengan obat paten yang dihasilkan oleh perusahaan farmasi yang sama. Namun, terkadang terdapat perbedaan dalam bahan pembantu atau pengisi, sehingga dapat mempengaruhi kinerja obat tersebut.
Pabrikan
Obat paten diproduksi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat tersebut, sedangkan obat generik diproduksi oleh perusahaan farmasi yang berbeda setelah masa paten berakhir.
Masa berlaku
Obat paten memiliki masa berlaku hak eksklusif selama 20 tahun, sedangkan obat generik dapat diproduksi setelah masa paten berakhir. Oleh karena itu, obat generik biasanya hadir di pasaran setelah obat paten sudah beredar dalam jangka waktu tertentu.
Perlu diingat bahwa baik obat generik maupun paten harus memiliki izin edar dan telah lolos uji klinis dan persetujuan dari badan pengawas obat di negara tersebut, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia atau Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.
Contoh Obat Generik Yang Dijual Di Apotek
- Parasetamol: digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri otot, demam, dan sakit gigi.
- Ibuprofen: digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri otot, demam, dan nyeri haid.
- Metformin: digunakan untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
- Omeprazole: digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung pada penderita gangguan pencernaan seperti GERD (refluks gastroesofagus).
- Simvastatin: digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia atau risiko penyakit jantung.
- Amlodipine: digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi atau risiko penyakit jantung.
- Losartan: digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi atau risiko penyakit jantung.
- Cetirizine: digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti gatal-gatal, pilek, bersin, dan mata berair.
Namun perlu diingat bahwa obat generik yang dijual di setiap negara mungkin berbeda-beda, tergantung pada regulasi obat di negara tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat generik.
Berikut beberapa bahaya yang mungkin terkait dengan penggunaan obat generik
Secara umum, obat generik memiliki efektivitas, kemanjuran, dan keamanan yang sama dengan obat merek terkenal yang dijual dengan harga lebih mahal. Namun, seperti halnya dengan obat merek terkenal, penggunaan obat generik juga memiliki potensi risiko dan efek samping.
Reaksi alergi
Obat generik juga dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti obat merek terkenal. Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat tertentu, penting untuk memberitahu dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat generik.
Efek samping
Seperti obat merek terkenal, obat generik juga dapat menyebabkan efek samping seperti mual, sakit kepala, diare, dan masalah pencernaan lainnya. Jika efek samping terjadi dan berkelanjutan, segera konsultasikan dengan dokter.
Interaksi obat
Obat generik juga dapat berinteraksi dengan obat lain atau makanan, sehingga dapat mempengaruhi efektivitas dan keamanan pengobatan. Penting untuk memberitahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk obat bebas dan suplemen herbal. Kualitas obat
Meskipun obat generik harus memenuhi standar kualitas yang sama dengan obat merek terkenal, kualitas obat dapat bervariasi tergantung pada pabrikan dan sumber bahan obat. Oleh karena itu, pastikan membeli obat generik dari toko atau apotek yang terpercaya.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat generik, dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
Post a Comment